Karya: Taufik Ismail Sebuah jaket berlumur darah Kami semua telah menatapmu Telah pergi duka yang agung Dalam kepedihan bertahun-tahun. Sebuah sungai membatasi kita Di bawah terik matahari Jakarta Antara kebebasan dan penindasan Berlapis senjata dan sangkur baja Akan mundurkah kita sekarang Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Dari puisi-puisi pendidikan karya Taufik Ismail, kita dapat menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam membangun sebuah bangsa yang maju. Pendidikan tidak hanya mengajarkan tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan dan membangun karakter yang baik. Pertama, melalui puisi-puisinya, Taufik Ismail
Puisi "Sajadah Panjang" adalah sebuah puisi yang menggambarkan kerinduan seorang hamba kepada Tuhannya. Puisi ini menggunakan citraan yang indah dan haru untuk mengekspresikan perasaan terdalam. Puisi "Sajadah Panjang" karya Taufiq Ismail memiliki beberapa hal menarik, antara lain: Penggambaran sajadah panjang: Puisi ini menggambarkan sajadah
Puisi Taufik Ismail ini mengingatkan soal penyerbuan dan pembakaran oleh Israel di Masjidil Aqsa. Puisi tersebut digubah oleh Taufik Ismail pada tahun 1989, ketika Israel melakukan agresi militer terhadap rakyat Gaza, yang menewaskan wanita dan anak-anak dalam peristiwa Intifada pertama.
Sebuah Jaket Berlumur Darah merupakan sebuah puisi karangan Taufik Ismail yang menurut saya sangat lah bagus dan kaya akan makna. Di setiap kata terselip berbagai makna yang tersirat yang membuat siapapun yang membaca nya kagum akan karya yang beliau buat. Beliau seakan mengajak para pembaca atau pendengar puisi ini untuk merasakan perjuangan
Tapi peluru logam telah kami patahkan dalam doa bersama, dan kalian pahlawan bersih dari dendam, karena jalan masih jauh dan kita perlukan peta dari tuhan. 1998. Sumber: Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998) Puisi: 12 Mei 1998. Karya: Taufiq Ismail. Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukittinggi, Sumatera Barat.
JMxx. 258 139 159 498 334 322 284 399 1
puisi doa ramadhan karya taufik ismail